GERBA BHF
Tgl 16 Mei 2020
Tema: Pesta KI
(1698) Aku sering mendampingi orang yang menghadapi ajal dan lewat permohonan yang
mendesak memperoleh bagi mereka pengharapan akan kerahiman Allah; pada saat seperti itu,
aku juga memohon kepada Allah agar Ia memberikan rahmat ilahi yang berlimpah, yang selalu
jaya.
Kadang-kadang, secara mengagumkan dan misterius, kerahiman Allah menyentuh orang
berdosa pada saat akhir hidupnya.
Secara lahiriah, tampaknya segala sesuatu sudah lenyap,
tetapi sesungguhnya tidak demikian.
Pada kesempatan terakhir itu, jiwa diterangi oleh sinar
rahmat akhir yang penuh kuasa berpaling kepada Allah dengan kuasa cinta yang sedemikian
besar sehingga ia serta merta menerima dari Allah pengampunan dosa dan pembebasan dari
hukuman.
Secara lahiriah, ia tidak menunjukkan tanda penyesalan ataupun pertobatan sebab
[pada tahap ini] jiwa tidak lagi bereaksi terhadap hal-hal lahiriah.
Oh, betapa kerahiman Allah
melampaui segala pemahaman!
Tetapi – sungguh mengerikan!
– ada juga jiwa-jiwa yang
dengan sengaja dan secara sadar menolak serta mencemooh rahmat ini.
Meskipun orang
sudah berada pada titik kematian, Allah yang maharahim dapat memberikan kepada jiwanya
saat batin yang hidup sehingga kalau jiwa itu mau, ia memiliki kesempatan untuk kembali
kepada Allah. tetapi kadang-kadang, jiwa-jiwa sedemikian keras kepala sehingga dengan sadar
mereka memilih neraka; [dengan demikian] mereka menyia-nyiakan semua doa yang
dipersembahkan jiwa-jiwa lain kepada Allah bagi mereka; bahkan, mereka menyia-nyiakan
usaha Allah sendiri…